Temui Jaringan Wisata Muhammadiyah, Dirjen PHU Ingin Perkuat Entrepreneurship Haji dan Umrah

17 Feb 2022 oleh Husni Anggoro | dilihat 427 kali

Yogyakarta (PHU) -- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief menghadiri undangan Rapat Kerja Nasional Jaringan Wisata Muhammadiyah di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta pada Kamis (17/02). Kegiatan ini diselenggarakan dari tanggal 16 s.d. 18 Februari 2022 dan mengusung tema "Bangkitkan Industri Wisata: Tugas Moral Integritas Berkemajuan".

Dalam sambutannya, Hilman menekankan pentingnya penguatan entrepreneurship di sektor haji dan umrah di dalam tubuh organisasi masyarakat (ormas) di Indonesia. "Dari berbagai interaksi yang saya bangun dengan para pengusaha travel (umrah dan haji khusus -red), memang yang perlu kita bangun adalah mendorong iklim di dalam ormas-ormas Islam agar mereka sadar bahwa ada satu sektor yang selama ini agak terabaikan, yakni haji dan umrah. Sektor entrepreneurship inilah yang perlu kita dorong betul dengan berbagai skenario. Saya berharap kita sudah mulai menseriusi ini," tegas Hilman.

Ia menambahkan, dengan adanya Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah yang dimiliki oleh Muhammadiyah sendiri, menjadikan sektor entrepeneurship di dalam penyelenggaraan haji dan umrah semakin strategis. "Muhammadiyah punya Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah, ini saya pikir sangat strategis jika perspektif yang kita bangun adalah perspektif entrepreneurship, tidak hanya pembinaan keagamaan semata," jelas Hilman.

Hilman kemudian menjelaskan kondisi Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang ada di Indonesia dan mendorong PPIU yang ada agar dapat kembali aktif dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah umrah.

"Jemaah umrah di Indonesia berjumlah rata-rata 900 ribu - 1,1 juta pertahun dengan jumlah PPIU atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah-nya yang terdaftar berjumlah sekitar 1.500 lembaga, dan yang aktif atau sehat mungkin hanya setengahnya. Saya punya komitmen untuk mendorong serta memfasilitasi agar travel-travel ini semuanya aktif dan sehat," katanya.

Penyelenggaraan ibadah haji dan umrah di Indonesia, dijelaskan Hilman, memiliki manfaat atau dampak tidak hanya dalam aspek spiritual, namun juga dalam aspek perekonomian. "Ibadah haji tidak hanya memberikan manfaat secara spiritual bagi yang menunaikannya, namun juga yang tak kalah penting adalah aspek iqtishadiyah-nya, atau aspek ekonominya. Bahkan di beberapa literatur akademik, aspek yang paling signifikan dan berdampak langsung kepada masyarakat adalah iqtishadiyahnya. Inilah yg membedakan haji dengan ibadah lainnya di dalam Islam," pungkasnya.