Jemaah Umrah Setahun Dirawat di RSAS, Ini Kronologisnya

24 Nov 2023 oleh Amnia Salma | dilihat 126451 kali

Jakarta (PHU)—Suparti Supini Suramto (53), Jemaah umrah asal Semarang, Jawa Tengah yang melaksanakan ibadah umrah pada tanggal 10 Agustus 2022 dan sedianya akan pulang ke Indonesia pada 22 Agustus 2022. Namun saat hendak kembali ke Indonesia, kondisi kesehatannya dinyatakan tidak layak terbang.

Suparti didiagnosa mengalami stroke yang membuat ia harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) dan menunda kepulangan ke tanah air hingga kondisinya bisa dikatakan layak terbang.

Setelah lebih dari satu tahun, akhirnya pada 24 November 2023, Suparti akhirnya dinyatakan telah layak terbang oleh dokter RSAS. Jemaah umrah asal Boyolali tersebut telah tiba di tanah air Jumat pagi (24/11/2023) pukul 09:00 WIB dengan maskapai Saudia Airlines dengan posisi berbaring (strecher)

Melihat hal ini, Peran Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) sangat krusial dalam penangan jemaah umrah apalagi yang sakit di Arab Saudi. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Muhammad Munawwir perwakilan Penyelenggara Perjalananan Ibadah Umrah (PPIU) PT. Duta Putra Delima (Delima Tour) yang memberangkatkan Suparti. Awalnya, pada proses kepulangan di 22 Agustus 2022 Suparti diobservasi di Klinik Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Namun karena kondisinya sakit maka dirujuk di RS King Fahd General Hospital di Jeddah.

Seteleh dirujuk kemudian mendapatkan perawatan di Adham General Hospital di Adham Jeddah. Munawwir mengaku pihaknya bertanggungjawab penuh terhadap jemaah umrahnya karena hal tersebut sebagai bentuk pelayanan optimal.

“Penanganan terhadap jemaah umrah sakit berupa perpanjangan visa setiap 3 bulan dan mengurus kepulangan jemaah saat layak terbang.” ungkapnya melalui pesan Whatsapp.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa secara berkala perwakilan PPIU melakukan visit ke Rumah Sakit untuk memastikan perkembangan kondisi kesehatan jemaahnya. Visit di Rumah Sakit tersebut didampingi oleh staf dari Kantor Urusan Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KUH KJRI) Jeddah.

“Selanjutnya informasi yang diperoleh dari Rumah Sakit disampaikan kepada pihak keluarga secara berkala, agar mereka mengetahui perkembangan kesehatannya juga,” terangnya.

“Sebelumnya kami mengupayakn dapat memulangkan Jemaah dalam Kondisi bisa duduk atau paling tidak sudah bisa lepas selang, tapi dari otoritas rumah sakit sudah berusaha dan akhirnya memang sudah maksimal seperti ini kondisi yang bisa diusahakan (berbaring),” lanjutnya.

Munawwir juga berpesan kepada masyarakat Indonesia yang hendak melaksanakan ibadah umrah untuk menggunakan layanan dari PPIU yang amanah untuk kenyaman dan keamanan Jemaah.

“Kami berharap Jemaah yang hendak melaksanakan umrah menggunakan layanan PPIU resmi, karena layanannya terjamin dan menunjang keamanan dan kenyamanan dalam beribadah,” harapnya.

Editor : Husni Anggoro