Kemenag Kota Bima Gulirkan Program “Kasabua Ade” untuk Perkuat Kebersamaan Jemaah Haji 2026

15 Okt 2025 oleh Boy Azhar | dilihat 3911 kali

Bima (PHU) — Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bima melalui Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) meluncurkan program unggulan bertajuk “Kasabua Ade”, yang dalam bahasa Bima berarti “menyatukan hati”. Program ini digagas untuk mempererat kebersamaan dan meningkatkan kualitas pelayanan jemaah haji tahun 2026.

Kepala Seksi PHU Kemenag Kota Bima, Eka Iskandar Z, menjelaskan bahwa Kasabua Ade dirancang untuk membangun ikatan kekeluargaan dan solidaritas antarsesama jemaah, sejak masa persiapan di tanah air hingga pelaksanaan ibadah di tanah suci.

“Program ini menyatukan hati antarjemaah dalam satu kelompok. Mereka akan rutin melakukan pertemuan dari rumah ke rumah sebelum keberangkatan, agar saling mengenal dan terbiasa bersama,” ujar Eka, di Bima, belum lama ini.

Menurut Eka, kebersamaan yang terjalin sejak awal akan memudahkan koordinasi dan meningkatkan kemandirian jemaah saat di tanah suci.

“Selama di Makkah dan Madinah, jemaah akan berjalan bersama dari hotel ke masjid dan sebaliknya. Dengan begitu, risiko terpisahnya rombongan bisa diminimalisir,” jelasnya.

Selain menumbuhkan kekompakan, Kasabua Ade juga menanamkan nilai tolong-menolong di antara jemaah. Eka menekankan pentingnya prinsip “yang kuat membantu yang lemah, yang sehat membantu yang sakit.”

“Nilai kebersamaan ini menjadi ciri khas jemaah haji Kota Bima. Kami ingin semangat gotong royong tetap hidup, bahkan di tanah suci,” tambahnya.

Ia menyebut, pendekatan berbasis budaya lokal tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yang mendorong kemandirian jemaah haji.

“Alhamdulillah, sejak 2023 kami sudah menerapkan konsep ini, bahkan sebelum kebijakan itu digencarkan secara nasional,” ujarnya.

Bimsik Nol Rupiah, Bukti Komitmen Layanan

Selain Kasabua Ade, Kemenag Kota Bima juga menjalankan inovasi Bimbingan Manasik Haji (Bimsik) Nol Rupiah yang digelar sepanjang tahun tanpa menggunakan anggaran operasional.

“Tahun 2023 kami melaksanakan 24 kali Bimsik, tahun 2024 sebanyak 32 kali, dan tahun 2025 sebanyak 34 kali — semuanya tanpa biaya,” ungkap Eka.

Kegiatan ini terlaksana berkat kontribusi para petugas haji dan narasumber yang secara sukarela mewakafkan ilmunya untuk kemaslahatan jemaah.

“Para petugas haji dengan ikhlas berbagi ilmu tanpa imbalan. Semangat ini membuat kegiatan Bimsik lebih hidup dan efektif,” katanya.

Apresiasi Jemaah

Salah satu jemaah haji asal Kota Bima, Ikhsan, mengapresiasi inisiatif dan pelayanan yang diberikan Kemenag.

“Alhamdulillah, kami merasa sangat terbantu oleh petugas dan relawan. Mereka melayani dengan tulus dan memberikan ilmu yang bermanfaat,” ujar Ikhsan.

Ia berharap semangat kebersamaan yang dibangun melalui program Kasabua Ade dapat terus terjaga hingga pelaksanaan ibadah haji mendatang.

“Dengan kebersamaan ini, kami merasa saling mendukung. Semoga semuanya diberi kesehatan dan kelancaran hingga keberangkatan nanti,” pungkasnya.