Padalarang (PHU) - Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat (KBB), Enjah Sugiarto, mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk mendaftarkan haji sedini mungkin. Hal ini disampaikan saat menjadi pembina apel pagi di Halaman Kankemenag KBB, Senin (11/08/2025).
Enjah Sugiarto mengatakan bahwa berdasarkan data Siskohat per 8 Agustus 2025 menunjukkan daftar tunggu (waiting list) haji di Bandung Barat mencapai 21.327 orang. Dengan kuota haji eksisting, waktu tunggu rata-rata mencapai 21 tahun. Yang menjadi perhatian, kata Enjah, adalah rendahnya pendaftar dari kalangan muda. Dari total daftar tunggu, hanya 427 orang (2%) berusia 12–20 tahun dan sekitar 1.241 orang (5,8%) berusia 20–30 tahun.
“Artinya, hanya 7,8% dari total waiting list yang berusia 12–30 tahun. Jika mendaftar di usia 30 tahun, mereka akan berangkat di usia sekitar 45 tahun. Sementara mayoritas pendaftar saat ini justru berada di rentang usia 50–60 tahun, yang berarti berangkat di usia 70–80 tahun,” ungkap Enjah.
Menurut Enjah, fenomena ini menjadi tantangan bersama. Usia tua memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi dan kondisi fisik yang rawan menurun selama menjalankan ibadah haji, meskipun fasilitas seperti bus shalawat sudah disediakan. Sebagai langkah nyata, Kantor Kemenag KBB tengah menjajaki kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengadakan literasi keuangan haji di pesantren dan madrasah. Tujuannya adalah menumbuhkan kesadaran menabung dan mendaftar haji sejak muda. Enjah berharap Bandung Barat dapat memiliki gerakan madrasah berhaji.
“Haji adalah ibadah fisik. Di sana jemaah tetap harus berjalan lumayan jauh dari terminal bis shalawat, tawaf, sa’i, dan kegiatan lainnya yang memerlukan kondisi tubuh prima. Waiting list tidak bisa kita akali, tapi kesadaran masyarakat bisa kita dorong. Mari ajak anak-anak muda dan para orang tua untuk mendaftar lebih awal. Dengan begitu, saat berangkat nanti mereka masih dalam kondisi fisik yang prima,” pungkasnya.