Jakarta (PHU)—Siapa yang mengira aksi pria berpangkat Kopral Kepala (Kopka) untuk membantu warga demi melancarkan lalu lintas karena peristiwa kemacetan panjang di Jalan Otto Iskandardinata Samarinda beberapa waktu lalu.
Video amatir tentang kemacetan itu diakibatkan oleh truk trailer bermuatan mesin berat yang tidak kuat menanjak di area Gunung Manggah sejak pukul 02.30 WITA dini hari. Kondisi trailer tersebut memalang badan jalan sehingga, menyebabkan kemacetan parah hingga 16 jam lamanya banyak direkam netizen.
Adalah Kopka Azmiadi, pria kelahiran 8 April 1974 putra pasangan Abdul Manaf dan Faridah, anak ketiga dari empat bersaudara tidak tinggal diam. Sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kelurahan Sungai Dama, Ia menjadi salah satu petugas yang berusaha menuntaskan kemacetan itu.
Belasan jam, trailer tak bergerak. Ratusan pengguna jalan pun harus memutar arah mencari alternatif lain. Aktivitas masyarakat terganggu dan arus distribusi BBM sempat tersendat.
“Akses penyuplai BBM terputus. Ada empat SPBU mati di sana. Di Pelita 2, Pelita 7, arah Mahkota, dan Anggana. Habis semua. Masyarakat sudah heboh,” kenang Kopka Azmiadi seperti dikutip laman diskominfo.kaltimprov.go.id.
Melihat kacaunya situasi, ia nekat menggadaikan motor miliknya demi menyewa satu unit ekskavator untuk mengevakuasi truk trailer senilai Rp. 22 juta hasil menggadai motornya.
“Saat itu, ekskavator adalah satu-satunya solusi untuk meloloskan truk trailer dari gunung maut. Saya sudah dicecar, siapa yang bayar? Masyarakat sudah emosi karena aktivitas terganggu, sumpah serapah dan sebagainya,” kata Azmiadi.
Benar saja, setelah berhasil menyewa ekskavator, truk trailer berhasil dievakuasi pada pukul 17.25 WITA sore. Dengan didorong satu unit ekskavator dan ditarik dua unit dump truck (DT) roda 10.
Aksi heroiknya itu lantas viral di dunia maya. Karena banyak video yang diunggah netizen dan pemberitaan media lokal yang mengisahkan kronologis kejadian.
Pasca peristiwa tersebut, banyak apresiasi diganjar pria yang bertugas di Babinsa Koramil 02/Sungai Pinang, Kodim 0901/Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) itu dari warga, Walikota Samarinda hingga Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurrachman yang berencana menaikkan pangkatnya menjadi Sersan Dua (Serda).
Kini, Azmiadi kembali mendapatkan kesempatan untuk malayani tamu-tamu Allah di Tanah Suci dengan menjadi salon petugas haji yang sampai berta ini diturunkan Azmiadi masih mengikuti Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Terintegrasi Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag Faisal Ali Hasyim, sebelum menutup paparannya, Irjen Kemenag Faisal ikut turun mimbar untuk khusus menyapa Azmiadi yang nanti akan ditugaskan di bidang Perlindungan Jemaah Haji (Linjam) bersama petugas haji lainnya dari unsur TNI/Polri.
Saat ditanya Faisal, apakah pernah seorang Azmiadi akan melayani jemaah dan menunaikan ibadah haji?.
"Pernah terbayang bisa bertugas melayani jemaah haji?,” tanya Faisal yang juga berasal dari Pidie Aceh ini.
Sontak prajurit yang lahir di Gampong Baroh, Kecamatan Montasik, Aceh Besar menjawab dengan tegas kalau dirinya bermimpipun tidak pernah untuk melayani jemaah haji ataupun menunaikan ibadah haji.
"Siap! Mimpi pun tak pernah," jawab Azmiadi sigap.
Sebagai anggota TNI, dirinya siap ditempatkan dimana saja, baik di Tanah Air maupun di Luar Negeri.
"Saya siap ditempatkan di sektor mana pun," ucap pria 49 tahun ini saat bersama rekan PPIH asal Aceh lainnya.
Pada pembukaan Bimtek PPIH Arab Saudi, Azmiadi kembali mewakili unsur TNI/Polri dari unsur linjam untuk menerima kelungan tanda peserta secara simbolis dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bersama Perwakilan peserta lainnya.